Cari Blog Ini

Senin, 06 September 2010

Cara Ampuh Cegah Kolesterol

Cara Ampuh Cegah Kolesterol
Pipiet Tri Noorastuti
SENIN, 6 SEPTEMBER 2010, 09:09 WIB
VIVAnews - Kolesterol berguna untuk pembentukan membran sel dan produksi hormon. Namun, jumlah kolesterol jahat yang berlebihan dapat memblok aliran darah menuju otak, sehingga menimbulkan stroke. Kolesterol jahat juga berpotensi memicu jantung koroner.

Kolesterol adalah ukuran lemak dalam darah. LDL (low density lipoprotein) adalah jenis kolesterol jahat yang bisa memicu penyumbatan pembuluh darah penyebab penyakit jantung dan stroke. Kondisi sehat, LDL tak lebih dari 150 mg/dl.

Sedangkan HDL (high density lipoprotein) adalah jenis kolesterol baik yang bisa membantu mengeluarkan LDL dari arteri. Akan semakin baik bila tubuh memiliki banyak kolesterol baik. Usahakan HDL tak kurang dari 40 mg/dl. Kondisi terbaik adalah lebih dari 60 mg/dl.

Mencegah kolesterol tinggi bisa dilakukan dengan konsumsi makanan sehat. Salah satunya adalah apel. Kandungan gizi buah ini yang bermanfaat adalah seratnya.

Apel punya dua jenis serat. Ada yang tidak dapat dicerna oleh tubuh (insoluble fiber) dan ada yang dapat dicerna (soluble fiber). Jenis soluble fiber yang dominan pada apel adalah pektin, kandungannya mencapai 81%.

Insoluble fiber berkhasiat mencegah penyakit kanker, soluble fiber membantu menurunkan kadar kolesterol darah. Adanya pektin membuat kolesterol yang berasal dari makanan (seperti dari daging-dagingan, susu, telur) tidak bisa ‘jalan-jalan’ ke saluran pembuluh darah.

Pektin akan mengikat kolesterol dan membuatnya tetap berada dalam usus dan kolesterol akan dibuang dari dalam tubuh melalui feces. Hanya dengan memakan 1 buah apel per hari, Anda sudah mendapatkan 20% serat yang diperlukan tubuh.

Selain apel, konsumsi anggur merah, wortel, dan kacang kedelai juga efeketif mencegah kolesterol tinggi.
www.vivanews.com
http://kosmo.vivanews.com/news/read/176213-cara-ampuh-cegah-kolesterol
Dipublikasikan : Senin, 6 September 2010, 09:09 WIB
©VIVAnews.com

Kamis, 02 September 2010


RITA:

Kesepakatan Kementerian Kesehatan RI dengan Organisasi Kemasyarakatan dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Hari/Tanggal: Jumat, 20 Agustus 2010
Kementerian kesehatan RI hari ini (20/8) menandatangani kesepakatan bersama organisasi kemasyarakatan dan kwartir nasional gerakan Pramuka yang bertujuan untuk bersama - sama meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

Kesepakatan yang ditandatangani langsung oleh Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH dengan para pimpinan organisasi masyarakat tersebut berlangasung di ruang serbaguna gedung kemenkes. Organisasi masyarakat itu terdiri dari PB Nahdatul Ulama, PP Fatayat NU, PP Muslimat NU, PP Muhammadiyah, PP Aisiyah, PP Al Hidayah, Persatuan Islam (PERSIS), Pemudi PERSIS, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (PERDHAKI), Perwakilan Umat Budha Indonesia (WALUBI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persekutuan Pelayanan Kesehatan Kristen di Indonesia (PELKESI), Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Dharma Wanita Persatuan, Persatuan Wanita Nasional (PERWANAS), serta Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Kerjasama ini merupakan wujud dari kemitraan antara pemerintah dan kelompok - kelompok yang ada di masyarakat terutama dalam peningkatan promosi kesehatan dengan terus melakukan perilaku hidup bersih dan sehat kepada semua masyarakat Indonesia.

Dalam kesempatan ini Pusat Promosi Kesehatan juga menampilkan pameran serta media - media mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan program - program unggulan dari kementerian kesehatan RI.

Kemitraan dan Peran Serta

Kemitraan dan Peran Serta

Kemitraan dan Peran Serta
Apakah Kemitraan Itu ?


•Kemitraan adalah hubungan (kerjsama) antara dua pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan (memberikan manfaat).
•Unsur kemitraan adalah :
1. adanya hubungan (kerjasama) antara dua pihak atau lebih
2. adanya kesetaraan antara pihak-pihak tersebut
3. adanya keterbukaan atau kepercayaan (trust relationship) antara pihak-pihak tersebut
4. adanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan atau memberi manfaat.
• Kemitraan di bidang kesehatan adalah kemitraan yang dikembangkan dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.

Dasar Pemikiran/Latar Belakang

• Kesehatan adalah hak azasi manusia, merupakan investasi, dan sekaligus merupakan kewajiban bagi semua pihak.
• Masalah kesehatan saling berkaitan dan saling mempengaruhi dengan masalah lain, seperti masalah pendidikan, ekonomi, sosial, agama, politik, keamanan, ketenagakerjaan, pemerintahan, dll.
• Karenanya masalah kesehatan tidak dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap masalah kesehatan tersebut, khususnya kalangan swasta.
• Dengan peduli pada masalah kesehatan tersebut, berbagai pihak khususnya pihak swasta diharapkan juga memperoleh manfaat, karena kesehatan meningkatan kualitas SDM dan meningkatkan produktivitas.
• Pentingnya kemitraan (partnership) ini mulai digencarkan oleh WHO pada konfrensi internasional promosi kesehatan yang keempat di Jakarta pada tahun 1997.
• Sehubungan dengan itu perlu dikembangkan upaya kerjsama yang saling memberikan manfaat. Hubungan kerjasama tersebut akan lebih efektif dan efisien apabila juga didasari dengan kesetaraan.

Tujuan Kemitraan dan Hasil yang Diharapkan


Tujuan umum :
•Meningkatkan percepatan, efektivitas dan efisiensi upaya kesehatan dan upaya pembangunan pada umumnya.
Tujuan khusus :
1. Meningkatkan saling pengertian;
2. Meningkatkan saling percaya;
3. Meningkatkan saling memerlukan;
4. Meningkatkan rasa kedekatan;
5. Membuka peluang untuk saling membantu;
6. Meningkatkan daya, kemampuan, dan kekuatan;
7. Meningkatkan rasa saling menghargai;
Hasil yang diharapkan :
• Adanya percepatan, efektivitas dan efisiensi berbagai upaya termasuk kesehatan.
Perilaku Kemitraan :

Adalah semua pihak, semua komponen masyarakat dan unsur pemerintah, Lembaga Perwakilan Rakyat, perguruan tinggi, media massa, penyandang dana, dan lain-lain, khususnya swasta.
Prinsip, Landasan dan Langkah Dalam Pengembangan Kemitraan


• 3 prinsip, yaitu : kesetaraan, dalam arti tidak ada atas bawah (hubungan vertikal), tetapi sama tingkatnya (horizontal); keterbukaan dan saling menguntungkan.
• 7 saling, yaitu : saling memahami kedudukan, tugas dan fungsi (kaitan dengan struktur); saling memahami kemampuan masing-masing (kapasitas unit/organisasi); saling menghubungi secara proaktif (linkage); saling mendekati, bukan hanya secara fisik tetapi juga pikiran dan perasaan (empati, proximity); saling terbuka, dalam arti kesediaan untuk dibantu dan membantu (opennes); saling mendorong/mendukung kegiatan (synergy); dan saling menghargai kenyataan masing-masing (reward).
• 6 langkah : penjajagan/persiapan, penyamaan persepsi, pengaturan peran, komunikasi intensif, melakukan kegiatan, dan melakukan pemantauan & penilaian.

Peran Dinas Kesehatan dalam Pengembangan Kemitraan di Bidang Kesehatan

Beberapa alternatif peran yang dapat dilakukan, sesuai keadaan, masalah dan potensi setempat adalah :
• Initiator : memprakarsai kemitraan dalam rangka sosialisasi dan operasionalisasi Indonesia Sehat.
• Motor/dinamisator : sebagai penggerak kemitraan, melalui pertemuan, kegiatan bersama, dll.
• Fasilitator : memfasiltasi, memberi kemudahan sehingga kegiatan kemitraan dapat berjalan lancar.
• Anggota aktif : berperan sebagai anggota kemitraan yang aktif.
• Peserta kreatif : sebagai peserta kegiatan kemitraan yang kreatif.
• Pemasok input teknis : memberi masukan teknis (program kesehatan).
• Dukungan sumber daya : memberi dukungan sumber daya sesuai keadaan, masalah dan potensi yang ada

Indikator Keberhasilan

• Indikator input :
Jumlah mitra yang menjadi anggota.
• Indikator proses :
Kontribusi mitra dalam jaringan kemitraan, jumlah pertemuan yang diselenggarakan, jumlah dan jenis kegiatan bersama yang dilakukan, keberlangsungan kemitraan yang dijalankan.
• Indikator output :
Jumlah produk yang dihasilkan, percepatan upaya yang dilakukan, efektivitas dan efisiensi upaya yang diselenggarakan.