Cari Blog Ini

Jumat, 30 Desember 2016


Pertanyaan(FAQ)mengenai penyakit disebabkan Virus Zika






PERTANYAAN SEPUTAR PENYAKIT VIRUS ZIKA
1.  Apakah virus Zika itu?
Virus Zika merupakan  salah satu virus dari jenis Flavivirus. Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari kelompok arbovirus.
2.  Bagaimana cara penularan virus Zika?
Virus Zika ditularkan  melalui  gigitan  nyamuk.  Nyamuyang menjadi vektor penyakit Zika adalah nyamuk Aedes, dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanudi Afrika, dan juga Aedes albopictus  pada beberapdaerah lain. Nyamuk Aedes merupakan  jenis nyamuk yang aktif di siang hari, dan daoat hidup di dalam maupun luar ruangan. Virus zika juga bisa ditularkan  oleh ibu hamil kepada janinnyselama masa kehamilan.
3.  Siapa yang berisiko terinfeksi virus Zika?
Siapapun  yang tinggaatau mengunjungi  area yang diketahui terdapat virus Zika memiliki risiko untuk terinfeksi  termasuk ibu hamil.
4.  Apa saja gejala infeksi virus Zika?


1 diantara  5 orang yang terinfeksi  virus zika menunjukkan gejalaAdapun gejala infeksvirus zika diantaranya  demam, kulit berbintik  merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepalakelemahan  dan terjadperadangan  konjungtiva. Pada beberapa kasus zika dilaporkaterjadi gangguan saraf dan komplikasautoimun. Gejala penyakit ini menyebabkan  kesakitan tingkat sedang dan berlangsung  selama 2-7 hari. Penyakiini kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan  medis. Pada kondisi tubuh yang baik penyakit  ini dapat pulih dalam tempo 7-12 hari.
5.  Apakah ada komplikasi  yang ditimbulkan  dari infeksi virus Zika?
Pada beberapa  kasus suspeZika dilaporkan  juga mengalami sindroGuillane  Bare. Namun hubungan  ilmiahnya  masih dalam tahap penelitian.
6.  Apa jenis pemeriksaan  virus Zika untuk ibu hamil?
Pada minggu pertama  demam, virus Zika dapat dideteksi  dari serum dengan pemeriksaan  RT-PCR.
7.  Apakah sudah ada vaksin atau obat untuk virus Zika?
Belum ada vaksin atau pengobatan  spesifiuntuk virus ini, sehingga pengobatan berfokus pada gejala yang ada.
8.  Apa yang harus dilakukan jika terinfeksi virus Zika?
Jika terinfeksi  viruZikamaka lakukan  hal-hal  sebagai berikut:
  •  Istirahat cukup 
  •  Konsumsi cukup air untuk mencegah dehidrasi
  •  Minum obat-obatan  yang dapat mengurangi demam atau nyeri
  • Jangan mengkonsumsi  aspirin atau obat-obatan  NSAID (non stereoid anti inflmation) lainnya.
  •  Cari pengobatan ke pelayanan kesehatan terdekat.
9.  Bagaimana cara pencegahan penularan virus Zika?
Pencegahan penularan virus ini dapat dilakukan dengan:
  • menghindari  kontak dengan nyamuk
  • melakukan  pemberantasan  sarang  nyamuk  (PSN)  3M Plus (menguras  dan  menutup  tempat  penampunga airserta memanfaatkan  atau melakukan  daur ulang barang bekas, ditambah dengamelakukan  kegiatan  pencegahan  lain seperti  menabur bubuk larvasida,  menggunakan  kelambu saat tidur, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, dll)
  • melakuka pengawasa jentik  dengan  melibatkan  peran aktif          masyaraka melalui  Gerakan  Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
  • meningkatkan  daya tahan tubuh melalui  perilaku  hidup bersih  dan seha(PHBS)  seperti  diet seimbang,  melakukan aktifitas  fisik secara rutin, dll.
  • pada wanita hamil atau berencanhamil harus melakukan perlindungan  ekstrterhadap  gigitan  nyamuuntuk mencegah infeksi virus Zika selama kehamilan,  misalnya  dengan memakai baju yang menutup  sebagian  besar permukaan  kulit, berwarna cerah,  menghindari  pemakaian  wewangian  yang dapamenarik perhatian  nyamuk seperti parfum dan deodoran.

10. Negarmana sajakah  yang melaporkan  keberadaan  kasus penyakit  virus Zika?
Beberapa  negara  yang  pernah  melaporkan  keberadaan  kasus penyait  virus  Zika adalah  Barbados,  Bolivia,  Brasil,  Cap Verde,  Colombia,  Dominican  Republic,  Ecuador,  El Salvador, French Guiana Guadeloupe Guatemala Guyana Haiti, Honduras,  Martinique Mexico, Panama, Paraguay,  Puerto Rico, Saint Martin, Suriname, Venezuela, dan Yap
11. Apakah efek yang bisa ditimbulkapada ibu hamil yang terinfeksi virus Zika?
Selama ini belum ada bukti yang kuat bahwa ibu hamil lebih berisiko atau mengalami penyakit yang lebih berat  selama masa kehamilan.  Selain itu juga belum diketahui  bahwa ibu hamil lebih berisiko terhadap sindrom guillan barre.
12. Apaka ada  hubunga antar infeks viru Zika dengan          kejadian  mikrosefalus  kongenital?
Hubungan  infeksvirus Zika pada ibu hamil dengan kejadian mikrosefalus  pada bayi yang dilahirkan  belum terbuktsecara ilmiah, namun bukti ke arah itu semakin kuat.
13. Apa yanharus  dipertimbangkan ibu hamil  yanakan bepergian  ke area terjangkit  virus Zika?
Sebelum pergi ke area terjangkivirus Zika dianjurkauntuk melakukan  konsultasi  dengadokter.  Selaiitu pada masa selama berada di area terjangkit diharapkan melakukan perlidungan  ekstra  terhadap  gigitan  nyamuk.

14. Ibu hamil yang bagaimanakah yang harus dilakukan pemeriksaan  virus  Zika?

Ibu hamil yang harus diperiksuntuk virus zika adalah yang memiliki  riwayaperjalanan  dari area terjangkit  dan juga memiliki  2 atau lebih gejala dari infeksi virus Zika.@ kahfi77

Selasa, 27 Desember 2016



GERMAS Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen
Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.  Saat ini, Indonesia tengah mengalami perubahan pola penyakit yang sering disebut transisi epidemiologi yang ditandai dengan meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung, diabetes dan lain-lain.

Dampak meningkatnya kejadian PTM adalah meningkatnya pembiayaan pelayanan kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat dan pemerintah; menurunnya produktivitas masyarakat; menurunnya daya saing negara yang pada akhirnya mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat itu sendiri.

HL Bloem (1908) telah mengidentifikasi bahwa derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor yakni: Perilaku, Lingkungan, Pelayanan kesehatan dan Keturunan. Faktor Perilaku dan Faktor
Lingkungan memegang peran lebih dari 75% dari kondisi derajat kesehatan masyarakat.

Perbaikan lingkungan dan perubahan perilaku kearah yang lebih sehat perlu dilakukan secara sistematis dan terencana oleh semua komponen bangsa; untuk itu GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang lebih baik. Gerakan ini perlu digaungkan kembali sebagai salah satu perwujudan dari revolusi mental yang dicanangkan oleh Bapak Presiden, oleh karenanya perlu disusun panduan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang dapat dijadikan acuan bagi semua pimpinan daerah, pimpinan
institusi pemerintah dan masyarakat, perguruan tinggi dan dunia usaha untuk mengawali dan melaksanakan kegiatan Germas di lingkup tanggung jawabnya masing-masing.

TUJUAN UMUM
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku sehat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup

TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat
2. Meningkatkan produktivitas masyarakat
3. Mengurangi beban biaya kesehatan

PELAKSANAAN
Kegiatan utama yang dilakukan dalam rangka Germas adalah :
1. Peningkatan Aktivitas Fisik
2. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan sehat
3. Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi
4. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit
5. Peningkatan kualitas lingkungan; dan
6. Peningkatan edukasi hidup sehat

FOKUS 2016 – 2017:
1. Melakukan aktivitas fisik
2. Konsumsi sayur dan buah
3. Memeriksa kesehatan secara berkala

PELAKU GERMAS ; Germas dilaksanakan oleh semua komponen bangsa
1. Pemerintah baik pusat maupun daerah
2. Dunia pendidikan
3. Swasta dan dunia usaha
4. Organisasi kemasyarakatan
5. Individu, keluarga dan masyarakat

.
1. AKTIVITAS FISIK
Tubuh manusia diciptakan Tuhan untuk bergerak, agar manusia dapat melakukan aktivitas. Aktivitas fisik yang teratur dan menjadi satu kebiasaan akan meningkatkan ketahanan fisik. Aktivitas fisik dapat ditingkatkan menjadi latihan fisik bila dilakukan secara baik, benar, teratur dan terukur. Latihan fisik dapat meningkatkan ketahanan fisik, kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik yang dilakukan dengan mengikuti aturan tertentu dan ditujukan untuk prestasi menjadi kegiatan olahraga
TUJUAN KEGIATAN 
Meningkatkan ketahanan fisik, kesehatan dan kebugaran masyarakat
SASARAN
Seluruh masyarakat terutama anak sekolah, ibu hamil, pekerja dan lansia
.
2.KONSUMSI SAYUR DAN BUAH
Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah-buahan berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh serta mencegah kerusakan sel. Serat berfungsi untuk
memperlancar pencernaan dan dapat menghambat perkembangan sel kanker usus besar.
Berbagai kajian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup turut berperan
dalam menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula dan kolesterol darah.
Konsumsi sayur dan buah yang cukup akan menurunkan risiko sulit buang air besar (BAB/ sembelit) dan kegemukan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup turut berperan dalam pencegahan penyakit tidak menular kronik.

TUJUAN KEGIATAN
Meningkatkan kesadaran berperilaku hidup sehat melalui mengkonsumsi buah dan sayur  bagi seluruh lapisan masyarakat
SASARAN
Seluruh masyarakat Indonesia
KEGIATAN 
1. Kampanye makan buah dan sayur
2. Makan buah bersama (misal : di Sekolah atau institusi lainnya).
3. Membudayakan makan buah pada kudapan rapat
4. Lomba menyusun menu sayuran
5. Bazar buah dan sayuran
6. Pemanfaatan pekarangan (untuk sayuran dan buah)

3. PEMERIKSAAN KESEHATAN  SECARA RUTIN
Pemeriksaan/ skrining kesehatan secara rutin merupakan upaya promotif preventif yang diamanatkan untuk dilaksanakan oleh bupati/walikota sesuai Permendagri no 18/ tahun 2016 dengan tujuan untuk: mendorong masyarakat mengenali faktor risiko PTM terkait perilaku dan melakukan upaya pengendalian segera ditingkat individu, keluarga dan masyarakat; mendorong penemuan faktor risiko fisiologis berpotensi PTM yaitu kelebihan berat badan dan obesitas, tensi darah tinggi, gula darah tinggi, gangguan indera dan gangguan mental; mendorong percepatan rujukan kasus berpotensi ke
FKTP dan sistem rujukan lanjut.
TUJUAN KEGIATAN
1. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan mendeteksi faktor risiko bersama yang menjadi penyebab terjadinya Penyakit Tidak Menular terutama Jantung, Kanker, Diabetes dan Penyakit Paru kronis yaitu Diet tidak sehat (kurang mengkonsumsi sayur dan buah, mengkonsumsi makanan tinggi garam, gula, lemak dan diet gizi tidak seimbang), kurang beraktifitas fisik 30 menit setiap hari,menggunakan tembakau/rokok serta mengkonsumsi alkohol
2. Mendorong dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan modifikasi perilaku berisiko tersebut diatas menjadi perilaku hidup sehat mulai dari individu, keluarga dan masyarakat sebagai upaya pencegahan PTM
3. Mendeteksi masyarakat yang mempunyai risiko hipertensi dan diabetes mellitus serta mendorong rujukan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama untuk ditatalaksana lebih lanjut sesuai standar.
4. Mengurangi terjadinya komplikasi, kecacatan dan kematian prematur akibat penyakit tidak menular karena ketidaktahuan/keterlambatan untuk mendeteksi PTM utamanya Hipertensi dan Diabetes Mellitus pada tahap dini.
5. Mendorong dan menggerakkan masyarakat khususnya para ibu untuk memeriksakan diri agar terhindar dari kanker leher rahim dan kanker payudara dengan deteksi dini tes IVA/SADANIS.
SASARAN
1. Setiap individu/ penduduk usia > 15 tahun
2. Seluruh Desa/kelurahan di setiap kabupaten/ kota

Kegiatan Pemeriksaan/skrining  kesehatan secara rutin sebagai upaya pencegahan yang harus dilakukan oleh setiap penduduk usia >15 tahun keatas untuk mendeteksi secara dini adanya faktor risiko perilaku yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit Jantung, Kanker, Diabetes dan
penyakit paru kronis, ganguan indera serta gangguan mental.
Sumber :Buku Panduan Germas +akhmad kahfi


Senin, 26 Desember 2016

Cegah DBD dengan Satu Rumah Satu Jumantik

Demam berdarah dengue atau DBD nampaknya masih membutuhkan banyak perhatian dari masyarakat dan pemerintah. Karena sampai saat ini setiap kali musim hujan ataupun pancaroba datang, ada saja beberapa wilayah yang masih terkena serangan penyakit ini. Bahkan tak jarang kasus demam berdarah dengue yang terjadi akan menimbulkan wabah atau kejadian luar biasa (KLB) dan menelan banyak korban khususnya dari kalangan anak-anak. Untuk menyikapi hal tersebut pada akhirnya pemerintah mencanangkan suatu gerakan yang dinilai dapat menangani kasus ini dengan lebih efisien yaitu Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik guna menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat DBD.

Jumantik, Si Juru Pemantau Jentik

Jumantik sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru di dunia pencegahan demam berdarah dengue. Jumantik singkatan dari Juru Pemantau Jentik, yaitu merupakan anggota masyarakat yang secara sukarela memantau keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di lingkungannya, melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk atau PSN secara rutin, serta meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan masyarakat menghadapi demam berdarah dengue (DBD). Pada tahun-tahun sebelumnya, gerakan jumantik memang sudah diterapkan oleh pemerintah. Penerapan jumantik ini awalnya dilakukan dengan menunjuk sebanyak dua atau tiga orang anggota masyarakat yang berasal dari lingkungan sekitar untuk memantau perkembangan jentik nyamuk di satu kabupaten. Orang yang ditunjuk ini kemudian disebut sebagai kader jumantik. Biasanya mereka diberikan pelatihan terlebih dahulu oleh petugas kesehatan setempat.

Dalam praktiknya memantau suatu wilayah, para jumantik memiliki tugas yaitu:

  • Mengecek keberadaan jentik nyamuk di tempat penampungan air dan tempat yang dapat digenangi oleh air bersih serta memastikan tempat penampungan air dapat tertutup rapat. Untuk tempat penampungan air yang sekiranya sulit dikuras/dibersihkan akan diberi bubuk larvasida (abate) di sekeliling tempat penampungan air.
  • Mengecek keberadaan pakaian yang tergantung di dalam rumah dan memberikan informasi kepada penghuni rumah tersebut agar sebisa mungkin menghindari kebiasaan menggantung pakaian.
  • Mengecek kolam renang dan kolam ikan agar bebas dari jentik nyamuk.
  • Menyambangi rumah kosong atau yang tidak berpenghuni untuk mengecek jentik nyamuk.
  • Bertanggung jawab untuk melakukan pelaporan secara rutin dan berkesinambungan ke petugas kesehatan, instansi terkait, ataupun elemen masyarakat setempat yang berwenang.
Tetapi mengingat angka kejadian demam berdarah dengue dan wabahnya yang masih saja tinggi, pemerintah pun kini menginginkan gerakan jumantik tidak hanya dilakukan oleh beberapa anggota masyarakat saja, melainkan dalam satu rumah terdapat satu orang jumantik. Alasannya karena tidak semua orang luar dapat masuk ke dalam rumah terlebih daerah pribadi seperti kamar mandi. Dengan kata lain, pemerintah ingin seluruh masyarakat terlibat langsung dalam pemberantasan penyakit ini, sehingga tidak hanya mengandalkan petugas kesehatan setempat saja.
Penerapan gerakan satu rumah satu jumantik ini diharapkan dapat mempersempit perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti terutama jentik nyamuknya. Membasmi jentik-jentik nyamuk dinilai lebih mudah dibandingkan mengendalikannya saat sudah menjadi nyamuk dewasa, sehingga sangatlah penting bagi setiap keluarga di rumah memiliki satu orang yang rutin memantau jentik di berbagai tempat penampungan air. Dengan berkurangnya jentik nyamuk maka jumlah nyamuk dewasa penular demam berdarah dengue akan berkurang yang selanjutnya akan mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat penyakit ini.

Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue dengan media penularan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala penyakit ini antara lain sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot, radang perut, mual, muntah, diare, pilek ringan disertai batuk, dan munculnya ruam merah pada kulit. Jika gejala tersebut ditemukan pada seseorang atau diri sendiri, Anda dapat mengeceknya dengan alat cek demam berdarah dengue. (pf) Sumber : MEDICALOGY TEAM BERITA KESEHATAN

Sabtu, 24 Desember 2016

Sejarah Hari Gizi Nasional

Hari Gizi Nasional di Indonesia diperingati setiap tahunnya pada tanggal 25 Januari, untuk tahun 2016, Hari Gizi Nasional Jatuh pada hari Senin besok. Pentingnya Gizi dalam kehidupan sudah diperkenalkan oleh Bapak Gizi Indonesia almarhum Prof. Poorwo Soedarmo sejak awal Kemerdekaan. Beliau kala itu diangkat oleh Menteri Kesehatan Dokter J Leimena untuk mengepalai Lembaga Makanan Rakyat (LMR). Waktu itu lebih dikenal sebagai Instituut voor Volksvoeding (IVV) yang merupakan bagian dari Lembaga Penelitian Kesehatan yang dikenal sebagai Lembaga Eijckman. Hari Gizi Nasional pertama kali diadakan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada pertengahan tahun 1960-an, kemudian dilanjutkan oleh Direktorat Gizi pada tahun 1970-an hingga sekarang. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati dimulainya pengkaderan tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan tanggal 26 Januari 1951. Sejak saat itulah pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat di banyak perguruan tinggi di Indonesia. Kemudian disepakati bahwa tanggal 25 Januari di peringati sebagai Hari Gizi Nasional Indonesia. Itulah Sejarah Hari Gizi Nasional Indonesia yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 25 Januari. @ kahfi2016.

HARI GIZI NASIONAL 2016

Hari Gizi Nasional (HGN) yang diperingati setiap tanggal 25 Januari kini memasuki usia ke-56. Tema HGN tahun 2016 ini adalah Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi dengan sub tema Percepatan Perbaikan Gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Hari Gizi Nasional (HGN) merupakan momentum penting dalam menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen dari berbagai pihak untuk melaksanakan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dan pencapaian Indonesia Sehat. HGN tahun ini diisi dengan berbagai kegiatan dengan melibatkan semua para pemangku kepentingan untuk secara terus menerus melakukan sosialisasi dan advokasi percepatan perbaikan gizi terutama pada 1000 HPK. Acara puncak dan workshop HGN ke-56 Tahun 2016 diikuti oleh sekitar 400 peserta diisi dengan kegiatan workshop yang membahas Summary Lancet Breatsfeeding Series in Indonesia oleh UNICEF; Implementasi Pelayanan Kesehatan Masyarakat; Penayangan video kampanye Gizi Tinggi Prestasi; Penyerahan Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2015 dan Cakram Gizi Seimbang kepada Menteri Kesehatan RI. Pada kesempatan tersebut, apresiasi tinggi disampaikan kepada: 1) UNICEF atas kepercayaannya memilih Indonesia untuk ekspose Lancet Series on Breastfeeding. Harapannya adalah Indonesia dapat mencapai salah satu target global gizi yaitu Meningkatnya Cakupan Pemberian ASI Eksklusif menjadi 50% di tahun 2025; 2) Millennium Challenge Account-Indonesia (MCA-I) atas dukungannya dalam pembuatan Kampanye Gizi Nasional dengan slogan Gizi Tinggi Prestasi. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan para pemangku kepentingan bahwa dengan gizi baik maka anak akan tumbuh tinggi sehingga mampu mencapai prestasi di masa yang akan datang; dan 3) PERGIZI PANGAN atas inovasinya dalam membuat Cakram Informasi Edukatif Gizi Seimbang sehingga memudahkan masyarakat dalam menerapkan perilaku gizi seimbang dalam perilaku pemilihan makanan sehari-hari. @kahfi 2016